HIKING
Perjalanan mendaki aku kali
ini adalah mendaki Gunung Papandayan di Garut. Gunung yang terletak di kecamatan
Cisurupan, Garut, Jawa Barat ini memiliki
puncak ketinggian 2665 mdpl. Gunung Papandayan ini adalah gunung tinggi
dan mengerucut yang terdiri atas Lava dan Abu Vulkanik yang mengeras.
Untuk mengunjungi Gunung
Papandayan yang terletak di Garut ini, dari Jakarta bisa menggunakan bus Prima Jasa jurusan Lebak
bulus-Garut. Jarak yang ditempuh adalah sekitar 7 jam perjalanan, dan itu sudah
termasuk acara bermacet-macet ria di
Jalan tol menuju keluar kota Jakarta.
Jarum jam menunjukan pukul 8
malam, perjalanan kali ini seperti nya akan
terasa ringan karena Mba yang duduk di sebelah ku sangat pintar sekali
bercerita. Aku pun tak henti-henti nya tertawa, sehingga perjalanan jauh di bus yang terasa membosankan pun
berubah menjadi perjalanan yang penuh keceriaan.
Akhirnya bus pun berhenti di
Cileunyi pukul 01:00 pagi. Mba yang duduk disebelah ku itu sudah
bersiap-siap turun di Cileunyi dan akan melanjutkan perjalanan ke Sumedang. Dan
akhirnya kami pun berpisah di Cileunyi. Namun aku masih harus meneruskan perjalan
ke Garut sekitar 2 jam lagi.
Pukul 03:17 menit akhirnya
sampai lah aku di terminal Guntur, Garut. Turun dari bus kemudian aku menyewa
sebuah ojeg yang membawa ku ke tempat penginapan untuk sekedar beristirahat
sebelum mendaki.
Jarum jam sudah menunjukan pukul
6 pagi, tibalah saat yang dinanti –nanti, aku segera bergegas untuk melanjutkan
perjalanan menuju Kecamatan Cisurupan. Jarak tempuh nya sekitar 1 jam.
Kebetulan sekali mobil Elf dari arah Bandung datang menuju ke arah tepat dimana
aku menunggu mobil menuju Cisurupan. Mobil pun mulai melaju, dingin sekali udara pagi ini, di kanan - kiri terdapat hamparan sawah-sawah nan hijau dan disertai pemandangan gunung yang mengelilinginya.
Belum ada satu jam tibalah
aku di Cisurupan. Dengan riang gembira ku kayuhkan langkah ku menuju rumah
makan. Rumah makan ini adalah rumah makan yang buka pagi hari khusus untuk melayani para pendaki sebelum kegiatan pendakian di mulai. Aku pun memesan hidangan khas Sunda seperti pepes tahu, ati dan
lain-lain, aku pun segera menyantap makanan yang aku pesan tadi, lapar rasanya semenjak semalam tidak makan karena bus tidak berhenti lama di area peristirahatan, yang membuat aku tidak makan malam. Dan sekarang Adalah makan
pagi yang nikmat, selain itu terasa nyaman sekali
berada di daerah pegunungan ini.
Selesai makan, aku segera naik
ojeg menuju tiket masuk Gunung Papandayan. Daerah di sini sangat dingin sekali,
ya namanya juga di Gunung hehe.
Baik lah, akhirnya aku bersama
Guide ku mulai mendaki Gunung, Cihuuuy….!!
Gunung Papandayan ini begitu
mempesona, tepat disamping kiri pendakian terlihat kawah-kawah yang sangat luas
dan indah. Aku pun segera menaiki tangga
di sebelah kiri atas yang akan menuju hutan mati. Hutan mati ini adalah hutan yang terjadi karena erupsi. Hutan mati ini
memiliki pesona eksotis, dimana dihutan mati ini hanya batang -batang pohon
saja tanpa daun yang memiliki daya tarik tersendiri untuk disinggahi.
Di hutan mati ini lah tempat
yang tepat untuk melihat matahari terbit atau terbenam. Banyak pendaki dari
Pondok Saladah yang datang pada sore dan subuh untuk melihat matahari terbenam
maupun matahari terbit. Aku pun sempat merebahkan tubuh ku di hutan mati ini,
dan rasanya kok nyaman sekali ya…..
Kemudian aku pun melanjutkan
perjalanan, menuju pondok Saladah dimana apabila pendaki ingin camping bisa mendirikan tenda di tempat
ini. Jangan khawatir tidak bisa makan, karena di Pondok Saladah ini ada
warung-warung yang menjajakan makanannya dari mulai, mie goreng, mie kuah,
bakwan, kopi pokoknya macam-macam
makanan di jual di sini.
Tubuh ku tiba-tiba tak
bergerak, seperti kaku ketika mendengar suara tawa seorang perempuan terdengar sangat dekat
dengan ku, tepat dibelakang hutan tempat aku berdiri. Menurut guide ku itu
suara orang yang camping, tapi di
dalam hutan sana tidak ada orang camping
pikir ku. Akhirnya aku pun balik arah, segera bergegas tak bergeming, menaiki
daerah yang terjal dan curam. Tak sengaja aku pun melihat jejak kaki babi hutan, omg! Tapi itu masih dugaan ku.
Mungkin saja hewan lain, asal Jangan macan dong please .....
Segera ku langkahkan kaki ku cepat, pegal
rasanya kaki ini namun apa yang ku alami sepadan dengan apa yang ku lihat, semuannya
indah. Bahkan aku ketemu dengan pohon Edelweiss yang selalu aku rindukan…
Gunung Papandayan memang sungguh
Indah dan mempesona. Aku ingin kembali lagi ke sana hanya untuk menikmati kawah yang indah dan mempesona itu, atau sekedar
bercengkrama dengan batang – batang pohon di hutan mati serta edelweiss yang
selalu tersenyum ramah menyambut ku 😊
No comments:
New comments are not allowed.